Minggu, 24 April 2016

Kisah Andianto Setibudi Bos besar CIPAGANTI

Standard

Nama : Andianto Setiabudi
Alamat Cipaganti : Jl. Cipaganti No. 84 Bandung Jawa Barat
Tahun Berdiri : 1985

Cipaganti merupakan sebuah nama usaha yang diambil dari sebuah nama jalan di Bandung jawa barat. Andianto  mulai usaha dibandung yaitu jual beli mobil, dengan prinsip selalu menawarkan kerjasama dalam usahanya, usaha jual beli mobilpun banyak yang tertarik untuk menanam modal. Cipaganti pelan – pelan pasti mengena dihati para pelanggan dan percaya diri untuk mengembangkan usahanya.
Perjalanan bisnis tidak selalu mulus, ketika tahun 1991 terjadi kebiijakan uang ketat sehingga bisnis jual beli mobil berubah menjadi rental mobil, karena pada saat itu harga mobil untuk dijual sangatlan murah. Sewa mobil lepas kunci merupakan teknik andianto untuk memberikan kepuasan kepada pelanggannya sehingga pelanggan mendapatkan keleluasaan dalam merental mobil. Andianto menyewakan mobil – mobil pada perusahaan perusahaan karena menurutnya lebih aman dan rental jangka panjang.
Rental mobil cipaganti berkembang secara pesat dikota Bandung sehingga disinilah moment dimana andianto membuka gagasan baru untuk mengembangkan usahanya yaitu membuka jalur travel. Pemikiran andianto yaitu karena pada saat itu usaha tarvel di Bandung masih bisa dihitung dengan jari tangan, sehinnga bulan pemikiran dia ntuk mengembangkan bendera Travel Cipaganti.
Jalur travel yang digarap yaitu, Bandung – Tasikmalaya, Bandung – Sukabumi dan Bandung – Bogor. Tiga rute yang menjadi tulang punggung bisnis travel ini tidak berjalan mulus, kerana rute Bandung – Sukabumi tidak berjalan sesuai ekspetasi andianto namun rute lain berjalan sesuai targetnya.
Sukses dengan tiga rute tersebut membuat andianto berani untuk membuat rute baru yaitu rute menuju Jakarta. Tidak mudah untuk rute kedaerah Ibu Kota, namun tekad andianto sangat kuat. Dengan strategi mengeluarkan mobil – mobil baru sehingga rute inipun lumayan berjalan dengan baik.
Dua tahun menekuni rental dan travel, Andianto mendapatkan masukan dari pamannya yaitu Sutiono. Om Thio nama panggilannya itu menyampaikan hasil pengamatan bahwa perushaan tekstil di Bandung tumbuh dengan pesat, sehingga membuka peluang besar untuk membuka usaha alat berat berupa angkut hidrolis dan forklift.
Meskipun tidak mempunyai pengalaman dibidang alat berat, namun dengan dorongan dari om Thio, Andianto pun membuka suku usaha baru menjadi anak perushaan Cipaganti yang ketiga yakni rental alat berat.
Awal dengan membeli empat forklift cipaganti memasuki bisnis alat berta yang sama sekali baru untuk dijalani. Dengan waktu yang relatif singkat forklift Cipaganti nyaris tidak berhenti bekerja. Hal itulah yang membuat Andianto mendesak untuk menambah jumlah alat beratnya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tekstil yang rata-rata tidak mau investasi alat berat.
Adanya masalah penurunan ekspor perlahan-lahan jumlah alat berta yang disewa surut jumlah jam kerjanya. Andianto tidak ingin bisnis yang dikembangkan mengalami penurunan sehingga muncul gagasan Andianto untuk mengembangkan pasar alat beratnya dari indutri tekstil masuk ke pasar yang lebih potensial yakni perkebunan di Pekanbaru dan tambang batu bara di Banjarmasin dan Kaltim.

Dengan penggunaan alat-alat baru banyak para perental yang merental alat-alat beratnya dan dengan penggantian alat baru jika terjadi kerusakan dengan alat sebelumya membuat semakin tertarik para pengusaha untuk merental alat berat dari Cipaganti Heavy Equipment. Empat provinsi yaitu Jabar, Kalsel, Kaltim dan Riau merupakan garapan Andinto untuk mengembangkan usahanya.

Divisi - divisi CIPAGANTI Group

1. Divisi Otojasa
2. Divisi Properti
3. Heavy Equipment
4. Cipaganti Resources
5. Cipaganti Perbankan

0 komentar:

Posting Komentar