Nama : Andianto Setiabudi
Alamat Cipaganti : Jl. Cipaganti No. 84 Bandung Jawa Barat
Tahun Berdiri : 1985
Cipaganti merupakan sebuah nama
usaha yang diambil dari sebuah nama jalan di Bandung jawa barat. Andianto mulai usaha dibandung yaitu jual beli mobil,
dengan prinsip selalu menawarkan kerjasama dalam usahanya, usaha jual beli
mobilpun banyak yang tertarik untuk menanam modal. Cipaganti pelan – pelan
pasti mengena dihati para pelanggan dan percaya diri untuk mengembangkan
usahanya.
Perjalanan bisnis tidak selalu
mulus, ketika tahun 1991 terjadi kebiijakan uang ketat sehingga bisnis jual
beli mobil berubah menjadi rental mobil, karena pada saat itu harga mobil untuk
dijual sangatlan murah. Sewa mobil lepas kunci merupakan teknik andianto untuk
memberikan kepuasan kepada pelanggannya sehingga pelanggan mendapatkan
keleluasaan dalam merental mobil. Andianto menyewakan mobil – mobil pada
perusahaan perusahaan karena menurutnya lebih aman dan rental jangka panjang.
Rental mobil cipaganti berkembang
secara pesat dikota Bandung sehingga disinilah moment dimana andianto membuka
gagasan baru untuk mengembangkan usahanya yaitu membuka jalur travel. Pemikiran
andianto yaitu karena pada saat itu usaha tarvel di Bandung masih bisa dihitung
dengan jari tangan, sehinnga bulan pemikiran dia ntuk mengembangkan bendera
Travel Cipaganti.
Jalur travel yang digarap yaitu, Bandung
– Tasikmalaya, Bandung – Sukabumi dan Bandung – Bogor. Tiga rute yang menjadi
tulang punggung bisnis travel ini tidak berjalan mulus, kerana rute Bandung –
Sukabumi tidak berjalan sesuai ekspetasi andianto namun rute lain berjalan
sesuai targetnya.
Sukses dengan tiga rute tersebut
membuat andianto berani untuk membuat rute baru yaitu rute menuju Jakarta.
Tidak mudah untuk rute kedaerah Ibu Kota, namun tekad andianto sangat kuat.
Dengan strategi mengeluarkan mobil – mobil baru sehingga rute inipun lumayan
berjalan dengan baik.
Dua tahun menekuni rental dan
travel, Andianto mendapatkan masukan dari pamannya yaitu Sutiono. Om Thio nama
panggilannya itu menyampaikan hasil pengamatan bahwa perushaan tekstil di
Bandung tumbuh dengan pesat, sehingga membuka peluang besar untuk membuka usaha
alat berat berupa angkut hidrolis dan forklift.
Meskipun tidak mempunyai
pengalaman dibidang alat berat, namun dengan dorongan dari om Thio, Andianto
pun membuka suku usaha baru menjadi anak perushaan Cipaganti yang ketiga yakni
rental alat berat.
Awal dengan membeli empat
forklift cipaganti memasuki bisnis alat berta yang sama sekali baru untuk
dijalani. Dengan waktu yang relatif singkat forklift Cipaganti nyaris tidak
berhenti bekerja. Hal itulah yang membuat Andianto mendesak untuk menambah
jumlah alat beratnya untuk memenuhi kebutuhan perusahaan tekstil yang rata-rata
tidak mau investasi alat berat.
Adanya masalah penurunan ekspor
perlahan-lahan jumlah alat berta yang disewa surut jumlah jam kerjanya.
Andianto tidak ingin bisnis yang dikembangkan mengalami penurunan sehingga
muncul gagasan Andianto untuk mengembangkan pasar alat beratnya dari indutri
tekstil masuk ke pasar yang lebih potensial yakni perkebunan di Pekanbaru dan
tambang batu bara di Banjarmasin dan Kaltim.
Dengan penggunaan alat-alat baru
banyak para perental yang merental alat-alat beratnya dan dengan penggantian
alat baru jika terjadi kerusakan dengan alat sebelumya membuat semakin tertarik
para pengusaha untuk merental alat berat dari Cipaganti Heavy Equipment. Empat
provinsi yaitu Jabar, Kalsel, Kaltim dan Riau merupakan garapan Andinto untuk
mengembangkan usahanya.
Divisi - divisi CIPAGANTI Group
1. Divisi Otojasa
2. Divisi Properti
3. Heavy Equipment
4. Cipaganti Resources
5. Cipaganti Perbankan
Divisi - divisi CIPAGANTI Group
1. Divisi Otojasa
2. Divisi Properti
3. Heavy Equipment
4. Cipaganti Resources
5. Cipaganti Perbankan